1. BirdLife International
BirdLife International (dulu bernama International Council for Bird Preservation) adalah organisasi konservasi international yang bergiat dengan keterlibatan masyarakat untuk melindungi semua jenis burung di dunia dan habitatnya. Organisasi ini adalah federasi konservasi global dengan jaringan internasional lebih dari 100 rekan organisasi, termasuk Burung Indonesia, RSPB, Gibraltar Ornithological & Natural History Society (GONHS), National Audubon Society, Bombay Natural History Society, Birds Australia, Royal Forest and Bird Protection Society of New Zealand, Nature Seychelles, Malaysian Nature Society, dan BirdWatch Ireland.
BirdLife International didirikan pada tahun 1922 oleh ahli ornithologi Amerika, T. Gilbert Pearson dan Jean Theodore Delacoure dengan nama International Council for Bird preservation. Sempat tidak aktif selama perang dunia kedua, dan aktif lagi pada tahun 1983. Pada tahun 1993, organisasi ini berganti nama menjadi BirdLife International.
Birdlife International adalah otoritas ilmiah pada status keterancaman seluruh jenis burung di dunia dengan jenis-jenis burung yang terancam punah secara global tercatat dalam Red List dengan IUCN sebagai badan konservasi pengelolanya.
Presiden organisasi ini saat ini adalah Princess Takamado dari Jepang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/BirdLife_International
2. Organisasi Meteorologi Dunia
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) adalah sebuah organisasi antarpemerintah dengan keanggotaan 188 Negara dan Teritori Anggota. Berasal dari International Meteorological Organization (IMO), yang didirikan tahun 1873. Dibentuk tahun 1950, WMO menjadi badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meteorologi (cuaca dan iklim), hidrologi dan geofisika. Memiliki kantor pusat di Jenewa, Swiss. Presidennya Alexander Bedritsky dan Sekretaris Jenderalnya Michel Jarraud.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Meteorologi_Dunia
3. World Conservation Monitoring Centre
World Conservation Monitoring Centre (WCMC) adalah badan eksekutif dari United Nations Environment Programme (UNEP), bermarkas di Cambridge, Inggris. WCMC telah menjadi bagian dari UNEP sejak tahun 2000, dan berwenang kepada penanganan dan dukungan biodiversitas untuk pembangunan kebijakan dan implementasinya. World Conservation Monitoring Centre sebelumnya adalah organisasi independen yang secara gabungan diatur oleh IUCN, UNEP, dan WWF, didirikan pada tahun 1988.
Aktivitas WCMC termasuk penanganan biodiversitas, dukungan kepada konvensi internasional seperti Convention of Biological Diversity (CBD) dan Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).
WCMC memiliki diberi mandat untuk menfasilitasi pengiriman indikator global di bawah CBD 2010 Biodiversity Target mengenai rata-rata tingkat kehilangan keragaman biologis. WCMC juga mengatur database dunia mengenai area terlindungi (World Database of Protected Areas) bekerja sama dengan Komisi Dunia mengenai area terlindungi IUCN. Serangkaian peta dunia mengenai topik keragaman biologis telah diterbitkan WCMC melalui University of California Press.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/World_Conservation_Monitoring_Centre
4. World Wide Fund for Nature
World Wide Fund for Nature (WWF) adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, dulunya bernama World Wildlife Fund dan masih menjadi nama resmi di Kanada dan Amerika Serikat. WWF adalah organisasi konservasi independen terbesar di dunia dengan lebih dari 5 juta pendukung di seluruh dunia yang bekerja di lebih dari 100 negara, mendukung sekitar 1.300proyek konservasi dan lingkungan. WWF adalah sebuah yayasan yang pada tahun 2010 mendapatkan 57% pendanaannya dari pihak perorangan dan warisan, 17% dari sumber-sumber internasional (seperti Bank Dunia, DFID, USAID) dan 11% dari berbagai perusahaan.
Grup ini memiliki misi "menghalangi dan memutarbalikkan penghancuran lingkungan kita". Saat ini, sebagian besar tugas mereka terfokus pada konservasi tiga bioma yang berisikan sebagian besar keragaman hayati dunia, yaitu hutan, ekosistem air tawar, dan samudera dan pantai. Selain itu, WWF juga menangani masalah spesies terancam punah, polusi dan perubahan iklim.
World Wide Fund for Nature
Pendiri : Pangeran Bernhard dari Lippe-Biesterfeld Julian Huxley
Max Nicholson
Peter Scott
Guy Mountfort
Godfrey A. Rockefeller
Jenis Lembaga amanah amal
Didirikan : 29 April 1961
(Kantor pertama dibuka September 1961 di Morges, Swiss)
Lokasi : Gland, Swiss
Orang penting Presiden : Yolanda Kakabadse
Wilayah layanan Seluruh dunia
Fokus Environmentalisme
Metode Lobi, penelitian, konsultasi
Pendapatan : €525 juta (2010)
Slogan For a Living Planet
Situs resmi : wwf.orgpanda.org
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Wwflogo.jpg
5. Greenpeace
Greenpeace adalah suatu organisasi lingkungan global yang didirikan di Vancouver, British Columbia, Kanada pada 1971. Greenpeace dikenal menggunakan aksi langsung tanpa kekerasan konfrontasi damai dalam melakukan kampanye untuk menghentikan pengujian nuklir angkasa dan bawah tanah, begitu juga dengan kampanye menghentikan penangkapan ikan paus besar-besaran.
Pada tahun-tahun berikutanya, fokus organisasi mengarah ke isu lingkungan lainnya, seperti penggunaan pukat ikan, pemanasan global, dan rekayasa genetika.
Greenpeace mempunyai kantor regional dan nasional pada 41 negara-negara di seluruh dunia, yang semuanya berhubungan dengan pusat Greenpeace Internasional di Amsterdam. Organisasi global ini menerima pendanaan melalui kontribusi langsung dari individu yang diperkirakan mencapai 2,8 juta para pendukung keuangan, dan juga dari dana dari yayasan amal, tetapi tidak menerima pendanaan dari pemerintah atau korporasi.
Pernyataan resmi misi Greanpeace menyebutkan:
“ Greenpeace adalah organisasi independen yang berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan lingkungan global dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Target Greenpeace adalah untuk memastikan kemampuan bumi untuk kelangsungan hidup bagi semua keanekaragamannya. “
Greenpeace di Indonesia
Greenpeace hadir di Indonesia pada 2005. Berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, Greenpeace Indonesia sudah terdaftar resmi di Departemen Kehakiman dan HAM sebagai perkumpulan Greenpeace dengan pendiri enam pendiri berdasarkan akte pendiriannya.
Greenpeace Indonesia memfokuskan kampanyenya pada beberapa persoalan yakni persoalan kehutanan, energi dan air. Kampanye kehutanan terutama hutan gambut terkait dengan pemanasan global/perubahan iklim. Kampanye hutan Greenpeace tidak hanya berlangsung di negara-negara berkembang seperti Indonesia atau Kongo saja. Kami juga berkampanye perlindungan hutan di negara-negara maju, dan berhasil menyelamatkan jutaan hektar hutan di Kanada, Brasil, Rusia dan lain-lain.
Kampanye mengenai revolusi energi sebagai hal yang krusial dalam menanggulangi bencana perubahan iklim, yakni menyerukan efisiensi energi dengan peningkatan besar-besaran penggunaan energi terbarukan dan meninggalkan penggunaan energi fosil kotor.
Air adalah sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan namun juga menjadi sumber daya esensial yang paling terancam di dunia. Polusi limbah kimia industri mengkontaminasi sumber-sumber air bersih kita. Pada tahun 2011 Greenpeace memulai kampanye Air Bersih Bebas Bahan Kimia Beracun di Indonesia dengan meluncurkan kampanye penyelamatan Sungai Citarum bernama ‘Citarum Nadiku, Mari Rebut Kembali'.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Greenpeace